Minggu, 30 Januari 2011

“Takut”, Hanya Membuat Anda Menderita!


Seorang pasien, lelaki, umur 21 tahun, masih sangat muda, datang dengan keluhan sakit dada, jantung berdebar, keringat dingin. Keluhan sudah dirasakan sejak 1 (satu) tahun lalu. Pada pemeriksaan fisik tidak diketemukan kelainan, second opinion ke kardiolog juga pendapatnya sama.menurut saudaranya keluhan ini sudah dirasakan sejak lebih dari 1(satu) tahun yang lalu. Selama itu pasien boleh dikatakan tidak banyak beraktifitas di luar rumah,tidak berkerja sama sekali. Alasan pasien sangat sederhana, bahkan tidak masuk akal. Menurut tetangganya orang pinter kalau dia berkerja penyakitnya akan bertambah berat, dia percaya dengan apa yang dikatakan tetangganya itu. Ini adalah suatu contoh sederhana ketakutan seseorang terhadap sesuatu yang akan menimpanya, sesuatu yang mungkin bisa terjadi nantik, tapi bisa juga tidak, namun dia sudah menjalaninya sekarang, dan memepengaruhi perilakunya.
Setiap hari saya mendapatkan pasien yang keluhan-keluhannya berkaitan dengan ketakutan, kecemasan, kekawatiran atau bayangan-bayangan negatif di masa akan datang ini. Seperti takut bagaimana nantik di hari tua, karena tidak punya anak. Kalau punya anak, takut kehilangan anak, pendidikan, masa depan anak. Takut juga bila anak jauh dari orang tua karena harus melanjutkan pendidikan . Ada yang takut dan khawatrir berlebihan kalau nanti kebakaran, gempa, banjir, jangan-jangan kalau terjadi nantik dia dan anak-anaknya tidak bisa menyelamatkan diri.
Takut lebih dahulu dan meramalkan sesuatu kejadian di masa yang akan datang, kemudian seperti menjalaninya pada saat ini sering saya lihat pada pasien. Ada pasien yang takut sakit jantung, sekarang dia sudah merasakan bagaiamana sakit jantungnya itu dengan bermacam-macam keluhan. Ada yang takut sakit kanker, karena Ibunya meninggal akibat kanker, kemudian ada benjolan di payu daranya, pasien sudah merasakan dan memastikan dirinya menderita kanker payu dara.
Di tengah-tenngah masyarakat, perasaan takut,yang mungikin terjadi di masa depan ini juga banyak kita temukan, bahkan dalam bentuk ekstrim. Seperti contoh, ada Ayah atau Ibu yang tega membunuh anak-anaknya karena takut dengan masa depannya, takut miskin, kelaparan, takut meninggalkan anak-anaknya bila suatu saat dia meninggal
Menurut penulis buku “the miracle of motivation”, George Shinn, tiga musuh mental paling buruk yang dihadapi manusia setiap hari adalah kekhawatiran, keraguan, dan rasa takut. Rasa takut, khawatir ini merupakan emosi yang melemahkan, melumpuhkan, mengerogoti kualitas hidup, mereduksi kebahagiaan, dan membuat anda jadi tidak produktif, dan bahkan membuat Anda stress, rentan sakit dan menderita sekarang ini juga. Seperti pasien di atas, sakit karena rasa takut yang berlebihan terhadap penyakitnya yang belum tentu benar dan terjadi….. Satu tahun lebih tidak berkerja, mengurung diri di rumah, keluhan penyakitnya bukan semakin membaik, malah semakin memberat. Dia mungkin mengira dengan bersembunyi di bawah tempat tidur dia akan sehat, ternyata tidak. Orang yang bergerak,berkerja dan orang yang aktiflah yang akan lebih sehat. Terakhir setelah beberapa kali konsultasi saya katakan: kalau toh Anda mati juga, lebih baik mati sedang berkerja, sedang mencangkul di kebun, demi keluarga, itu lebih terhormat daripada mati di tempat tidur, disaat Anda banyak mengeluh, banyak melamun. Saya ingat kata-kata bijak:” Kita tidak seharusnya takut bahwa kehidupan kita akan berakhir, tetapi khawatirlah bahwa Anda tidak pernah memulainya “( Grace Hansen).
Rasa takut, khawatir siapapun pernah mengalaminya, tanpa alasan yang jelas, kita seolah-olah merasakannya sekarang, padahal kadang-kadang itu semua hanya bayangan dan rekaan pikiran kita semata. Saya sendiri dulu mengalaminya, takut, khawatir sesuatu yang akan terjadi pada diri saya, Alhamdulillah apa yang saya takutkan, cemaskan, khawatirkan selama ini, tidak pernah terjadi, bahkan saya sekarang merasakan jauh melampaui dari apa yang saya bayangkan sebelumnya, saya merasakan lebih baik, lebih berhasil dan lebih sehat. Sambil tersenyum saya bergumam, “alangkah bodohnya saya dulu itu, takut dengan bayangan-bayangan yang entah masih berada di mana waktu itu”….. Pikiran kita itu memang aneh, sering membayangkan, sesuatu yang yang kita takutkan sebagai suatu bayangan yang besar, padahal masalahnya kecll.
Ketakutan terhadap sesuatu sebelum itu berada di depan kita, mengutip penulis Muhammad bin Abdillah Ash-Shaayi dalam bukunya, “30 Ways to Attain Happiness”, menggambarkan: ibaratkan kita takut meyeberangi jembatan. Jauh sebelum sampai di jembatan kita sudah merasakan ketakutan itu, padahal kita sendiri belum sampai. Jangan-jangan sebelum kita sampai di jembatan, jembatan itu sudah ambruk, atau kita tidak jadi menyeberanginya atau bisa juga kita dapat menyeberangi jembatan itu dengan aman. Ada pengalaman lucu yang dialami teman saya sendiri, yang takut naik pesawat, dia takut naik pesawat karena takut jatuh dan takut mati. Jauh hari sebelum berangkat ketakutan itu sudah dirasakannya. Dia mengeluh jauntung berdebar, mual, ngak bisa tidur. Setiap mau naik pesawat dia selalu minum obat penenang. Pernah suatu ketika saking takutnya dan dia harus berangkat juga, beberapa menit sebelum “boarding”, di ruang tunggu, karena kebanyakan minum obat penenang, dia tertidur sangat pulas, pesawat sudah “take off”, dia juga “take off “dalam mimpinya.
Takut terhadap suatu kejadian di masa yang akan datang yang akan menimpa kita, menurut saya seperti kita bertarung dengan bayangan. Bayangan itu seolah nyata dalam pikiran kita, wujudnya tidak tahu entah di mana, entah kapan mau jatuh ke bumi ini juga tidak jelas. Ibaratkan bertarung dengan bayangan, Anda tidak mungkin akan menang, semakin Anda terlibat, semakin Anda kerahkan tenaga Anda, Anda akan semakin kewalahan, tenaga anda sedikit demi sedikit akan semakin terkuras, dan akhirnya Anda akan lemas dan terkapar. Apa Anda mau seperti itu, mati pelan-pelan tanpa Anda sadari?
Perlu Anda sadari bahwa, besok belum datang sekarang dalam bentuk apapun. Keberadaan Anda secara fisik juga hanya bisa sekarang, besok juga belum pasti. Jadi kenapa kita harus terganggu dengan ketakutan, kecemasan, yang secara fisikpun kita belum tentu mengalaminya nantik? Jangan membiarkan diri kita larut dalam ketakutan, kekawatiran, sesuatau yang mengancam di masa yang akan datang yang belum pasti terjadi. Kenapa kita harus menjalani itu semua sekarang? Sebagai contoh sederhana bahwa apa yang mungkin terjadi besok, tidak perlu kita jalani sekarang; bila istri Anda rencananya mau memasak makanan yang asin, pedes besok, makanan yang tidak Anda sukai, apakah Anda akan merasakannya sekarang? Tentu saja tidak, bukan? Kalau minggu depan hujan salju, apakah sekarang Anda akan merasakan dinginya hujan salju itu? Anda sudah mengigil kedinginan , atau Anda sudah memakai baju dingin mulai sekarang? Kalau Anda lakukan itu, orang lain mungkin mengira Anda sedang sakit atau barangkali gila.
Takut, khawatir, dalam batas- batas tertentu adalah normal, siapapun pasti pernah mengalaminya. Yang menjadi masalah adalah ketika kita membiarkan perasaan itu mengontrol perilaku kita. Rasa takut, khawatir terhadap sesuatu di masa yang Akan datang sebenarnya akibat kita tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan, Anda tidak menjalankan kewajiban Anda dengan baik. Kalau Anda misalnya takut sakit jantung, takut stroke, kanker, apakah kewajiban Anda untuk memelihara kesehatan sudah Anda lakukan? Anda misalnya sudah menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat? Kalau Anda khawatir dengan masa depan Anak-anak Anda, apakah Anda sudah membekali mereka dengan Ilmu? Kalau Anda khawatir dengan ancaman pergaulan anak-anak Anda nantik, apakah Anda sendiri sudah memberi contoh yang baik, mendampingi dan menanamkan moralitas,dan agama yang baik kepada anak-anak Anda?
Gempa itu mungkin datang menghancurkan, banjir itu mungkin bisa melanda kita, kebakaran bisa membumihanguskan, kegagalan mungkin kita alami, kelaparan, kemiskinan, sakit itu juga mungkin bisa menimpa kita, tapi itu semua belum terjadi saat ini, kenapa kita harus takut sekarang, dan Anda lari terbirit-birit seperti kelinci yang mati ketakutan? Kalau anda berada di depan harimau, Anda pantas ketakutan,lutut Anda menggigil Anda mungkin mati lemas, tapi bila harimau itu Ada di kandang besi yang kuat atau di belantara hutan yang entah berada di mana, apakah Anda harus mati lemas ketakutan sekarang juga? Apakah Anda akan lari terbirit-birit seperti kelincii itu?..
Takut, khawatir hanya membuat anda menderita, jangan Anda buka ruang di benak Anda untuk emosi negatif ini, hanya akan merongrong kebahagian Anda hari ini. Bila sesuatu yang Anda takutkan itu terjadi juga, yang jelas bukan saat ini, dan Anda sudah melakukan apa apa yang menjadi tugas dan kewajiban Anda, biarkanlah dia datang, hadapi satu demi satu, tahap demi tahap, dengan penuh semangat, keyakinan dan keberanian. InsyaAllah Anda akan berhasil menjalaninya, dan besok akan lebih baik untuk Anda.
Sebagai penutup tulisan sederhana ini saya nukilkan Firman Allah “Ketentuan Allah pasti datang, janganlah Anda memintanya untuk disegerakan “(Alquran}.

Sabtu, 29 Januari 2011

Kakwarda sumut ?


Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Sumatera Utara dalam waktu yang tidak lama lagi akan melaksanakan hajatan besar yang bisa menentukan arah haluan Pramuka Sumatera Utara 5 tahun yang akan datang, ditandai dengan perubahan kepengurusan Kwartir Daerah Sumatera Utara yang memungkinkan juga adanya perubahan kebijakan.
Musyawarah Daerah Sumatera Utara sebagai pemegang mandat tertinggi bagi jalannya roda organisasi kepramukaan Sumatera Utara akan di gelar, dalam event inilah evaluasi pelaksanaan tugas 5 tahunan yang lalu akan dilaksanakan tapi sudah dipastikan bahwa evaluasi hanyalah sekedar evaluasi ketika tidak diikuti oleh progres yang nyata sebagai hasil dari sebuah evaluasi.
Drs. H. Amansyah Nasution.MM adalah pemegang amanat Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara  10 tahun terakhir jadi sudah dipastikan beliau tidak dapat mencalonkan kembali sesuai dengan aturan yang ada. Pemimpin baru sudah dipastikan akan muncul yang mudah-mudahan membawa aroma baru di Kepramukaan Sumatera Utara.
Aroma baru itu, saat ini sangat diperlukan mengingat Revitalisasi Gerakan Pramuka yang didengung-dengungkan oleh pemerintah telah terimplementasi dalam Undang-undang No 12 tahun 2010 yang menuntut adanya perubahan besar didalam Gerakan Pramuka.
Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa banyak prestasi yang di torehkan oleh Kak Amansyah Nasution tetapi banyak juga hal-hal yang belum maksimal diperbuat. Selama kepemimpinan kak Amansyah Nasution, Kwartir Daerah banyak terlihat hanya sebagai panitia pelaksana kegiatan Daerah, karna hanya berkutat dalam membuat kegiatan-kegiatan daerah dan kurang mengembangkan konsep-konsep pembinaan langsung terhadap pengembangan kepramukaan di Sumatera Utara, padahal melihat karakteristik kepramukaan di Sumatera Utara sangat terlihat ketidakmerataan kwalitas kepramukaan, hal inilah yang tidak teratasi secara baik oleh kepengurusan Kwartir Daerah periode ini. Dapat dipahami sebenarnya hal ini bukan hanya tugas Seorang Kakwarda yang hanya sebagai policy maker tetapi para wakil ketua, Sekretaris dan Andalan Daerah yang turut juga memberikan Donor pemikiran dan Konsep kepada Ketua Kwartir Daerah, tetapi sayangnya semua fungsi tidak berjalan dengan baik, jadi praktis hanya beberapa pengurus saja yang melaksanakan tugasnya.
Kedepan semua pekerjaan rumah ini harus menjadi prioritas, pemerataan kwalitas antara Kwartir Cabang yang berada di Pantai timur dan wilayah Tapanuli harus segera diatasi, dan tidak hanya berfikir bagaimana membuat kegiatan yang bersekala daerah, semoga Kakwarda yang terpilih adalah orang yang mampu memilih orang yang tepat dibidangnya masing-masing dan bukan hanya orang yang hanya mau menyandang badge Kwartir Daerah di lengan baju seragam sebelah kanan.

Perhatikan sebelum mengeluh

  1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali
  2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
  3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
  4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
  5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda. Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup
  6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
  7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
  8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan
  9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
  10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.
  11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,
Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup !

Life is a gift.. Live it... Enjoy it... Celebrate it... And fulfill it.

Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan

Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan, Mereka cantik/tampan karena anda mencintainya, ,,

It's true you don't know what you've got until it's gone, but it's also true You don't know what you've been missing until it arrives!!!

siantar.....ku

Pematang Siantar, kota berhawa sejuk yang kini mulai panas. kota dimana aku dibesarkan, kota dimana aku memulai mempelajari dunia, kota dimana aku pernah mengenyam asam manisnya hidup, tapi ntah mengapa tak ada kenangan yang membekas yang membuat aku ingin kembali ke kota itu. seakan semua berjalan dan mengalir apa adanya ketika aku hidup di kota itu. maafkan aku kalau semua ini dianggap tidak wajar. tak ada berkas masa depan disana, tak ada jalan meraih asa disana. bukan aku ingin melupakan kota Pematang Siantar, tapi biarlah semuanya hanya kenangan walaupun sebenarnya ingin sesekali kembali tapi itu hanya sekedar. Siantar banyak memberikan sesuatu kepada hidupku tapi aku tak tahu bagaimana  berterima kasih kepada kota itu. maafkan aku oh Siantar, sekali lagi maafkan aku. aku pasti membalas jasamu tapi ijinkannlah aku untuk saat ini menjadikanmu kota kenangan.

Sang Nakhoda

Selamat dan semoga sukses atas terpilihnya sang nakhoda baru kemudi merah keluarga besar bukit barisan.
Siddik Nugroho sosok yang selama ini sudah membaktikan dirinya bagi Pramuka Penegak dan Pandega Sumatera Utara diamanatkan untuk kembali membuktikan pengabdiannya menakhodai Pramuka Penegak dan Pandega menggantikan M. Adlan Nasution SP yang telah habis masa jabatannya. saat ini dialah Pandega terbaik Sumatera Utara yang diharapkan mampu mengembangkan layar Penegak dan Pandega Sumatera Utara. Kedepan tantangan pasti lebih banyak, hambatan pasti lebih sulit, tetapi pemimpin tetaplah pemimpin karna tugas pemimpin adalah mencari cara. Pemimpin adalah Pohon rindang ditengah lapang, dimana mampu menjadi pelindung dikala hujan, mampu menjadi tempat berteduh dikala panas, dan urat-uratnya mampu menjadi tempat bersandar dikala lelah. selamat bekerja sahabatku.

Jumat, 28 Januari 2011

Kentang dan Dendam

Suatu waktu, ada seorang guru SMP yang meminta murid-muridnya untuk membawa satu kantung plastik ke sekolah. Kemudian, dia meminta setiap anak untuk memasukkan satu kentang berukuran kelereng yang  telah disediakan kedalam kantung untuk setiap orang yang berbuat salah pada mereka dan tak mau mereka maafkan. Kantung itu harus mereka bawa selama satu minggu.
Anak-anak diminta menuliskan nama orang itu dan tanggal kejadian pada kulit kentang. Dan kantung tersebut harus dibawa kemanapun mereka pergi selama satu minggu penuh. Kantung itu, harus berada di sisi mereka saat tidur, di letakkan di meja saat mereka belajar, dan ditenteng saat berjalan. Menjadikan kantung itu sebagai teman mereka. Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, namun tidak sedikit juga yang memiliki plastik kelebihan beban.
Hari berganti hari kentang itu makin membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu itupun selesai.
Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.
=============
Sahabat  Resensi.net, ada hikmah dibalik cerita ini. Saat kita tidak mau memaafkan seseorang, maka itu seperti kita sedang membawa beban. Iya, membawa beban di hati kita.
Memberi maaf adalah lebih mudah dan ringan daripada membawa beban yang akan memperlambat pikiran juga gerak kita. Iya, memperlambat. pikiran yang seharusnya memikirkan hal lain, harus terisi sebagian oleh siapa dan kenapa kita tidak memberi maaf.
Saat kita menyimpan dan memendam kemarahan, dendam, maka sebenarnya kita sedang membawa kebusukan dihati kita. Akan ada perasaan berat, tertekan, juga kegalauan menyelimuti hati kita. Dan ini adalah suatu penyakit
Segala sesuatu yang busuk, jika tidak segera dibuang, maka pada saatnya nanti akan dibuang beserta wadahnya. Begitu pula dengan kita, jika kebencian itu tidak segera dibuang dari hati kita, maka kitalah yang akan dipinggirkan dari sekeliling kita.
Mungkin kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita beri maaf. Namun, harus kita sadari, bahwa pemberian itu, adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah untuk sebuah kebebasan.
Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati.
Salam Motivasi

Kamis, 27 Januari 2011

dari Dayak lakaran kehidupan

bila saatnya nanti, gelapku yang hanya nama
pasti akan terasing jauh dari kehidupanmu..
maka lontarkanlah aumanmu di udara yang paling kasturi
dengan luang lingkup Alamku...
karna di situ pendaman pada lahirku saat ku kembali kepada-NYA...
...
trimakasih wahai SANG PENCIPTA yg telah menurunkanku di bumi ini dgn senyuman...
 
( awalnya aku meragukanmu tapi telah kau buktikan bahwa kau lebih dari aku. trimakasih adindaku Putra dodi permana )

Pejabat Bodoh!

Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk.
Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya.
Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. “Wah…, ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku…”, pikirnya dalam hati.
Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon di meja nya, dia berkata: “Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini…”
Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut ‘demi rakyat’ atau ‘kepentingan rakyat’ keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb.
“Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai…”
Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: “Maaf pak…, kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak…”

Rabu, 26 Januari 2011

Kenapa harus mempunyai agama?

Keharusan mempunyai agama bersumber pada berbagai kehendak;
1. Kehendak budaya.
Kehendak yang turun temurun, menjadikan suatu keyakinan sebagai tradisi.
2. Kehendak sosial.
Kehendak dalam masyarakat untuk menganut suatu keyakinan yang terorganisir, mulai dari dalam keluarga hingga pada kehidupan sosial politik tertentu.
3. Kehendak diri.
Kehendak untuk mendapat jawaban melalui keyakinan, selain kemampuan pikir.
4. Kehendak naluri.
Kesadaran melalui pengalaman dari berbagai kekuatan alam yang menakutkan, dan diyakini ada yang menciptakan, mengendalikan, termasuk menentukan hidup dan mati manusia.
5. Kehendak emosi.
Keyakinan dapat memberi kedamaian emosi melalui bimbingan yang menyejukkan.

Demikian juga sebaliknya, tidak memiliki agama sebagai pilihan, maka kemungkinan salah satu atau lebih dari kehendak diatas telah tiada dan menjadi prioritas untuk menolak agama.

Salam

Kenalan boleh saja, selamat bertemu

Catatan ini menuliskan tentang alasan kenapa (atau mengapa?) tidak lazim orang Jepang mengungkapkan foto asli, nama asli, tempat kerja, alamat rumah, umur, dan tanggal lahir di internet. Kebanyakan orang Jepang, terutama apalagi anak perempuan, memang tidak mengunkapkannya.
Internet di mana tenpat orang bisa mengakses apapun. Mengungkapkan di internet semua data (info?) privat itu artinya mengungkapkan identitas. Apakah mau mengunkapkan identitas kepada orang tidak kenal? Kalau bertemu orang asing di luar, semacam di kereta dan di jalan, tentu tidak mau menberitahukan data privat, hanya karau bicara yang ada perlu saja. Sama dengan di internet, karna karau betemu seralu hati-hati. Selain orang tidak kenal atau dengan langsung belum betemu tidak akan diberitahukan data privat bagi orang Jepang. Banyak orang memang yang tidak mau diketahui karena demikian. Sebagian berpikir untuk menghindari karna tidak tahu posisi. Bagaimanapun juga, ada bagian dari hidup yang butuh merahasiakan. Tentu saja, kamu tidak mau terungkapkan dalam suatu jaringan situs social (social networking site) oleh boss di tempat kerja atau pegawai dari perusahaan client atau dokter yang biasa periksakanmu.
Ada yang aku dirasakan dilemma untuk mengungkapkan. Walaupun, aku mengira tidak sepeunuhnya sesuai. Bukan aku orang yang kurang ramah untuk berteman dengan siapapun. . Aku tidak keberatan memberikan data privat kalau semua orang di internet adalah baik yang aku mengenal semua dan mengetahui apa perlunya memberikan data privat.
Untuk di internet, kamu hanya bisa dapatkan orang Jepang seperti "halo" atau "selamat bertemu" atau "mohon kerja sama" tapi tidak data privat karau merahasiakan.