Jumat, 16 Desember 2011

KARENA MANUSIA ADALAH MAKHLUK ILMIAH

Allah Maha Ilmiah yang menuntut manusia ciptannya juga mampu dekat dengan ke- ilmiah-an, hal tersebut ditandai dengan diberikannya akal pikiran kepada manusia yang menjadi pembeda dengan makhluk ciptaan yang lainnya. Untuk membuka cakrawala keilmiahan manusia dan tidak takut untuk memanfaatkan keilmiahan tersebut, saya tertarik untuk menerbitkan kembali sebuah tulisan karya Emha Ainun Nadjid kedalam blog saya ini. Emha Ainun Nadjid adalah salah satu cendekiawan muslim yang menurut saya mampu hidup taat beragama dengan segala ke-Indonesiaan-nya, yang mampu mempertahankan islam yang tetap Indonesia, bukan islam yang meng-arab, karena Emha Ainin Nadjid sadar benar bahwa beliau adalah orang indonesia.  karena islam adalah agama semua umat, agama semua suku, agama semua ras, agama semua bangsa, dan Agama Rahmatalilalamin. Islam hadir menjadi pencerah bukan penghitaman, Islam hadir membawa kebebasan bukan pengungkungan, Islam hadir melindungi kearifan lokal bukan menghancurkan kebudayaan. insya allah bermanfaat.
 
Tulisan Emha Ainun Nadjib:
Para Ahli Kubur dari Jombang
Selasa, 24 Februari 2009 | 15:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tulisan ini saya bikin dengan asumsi dasar bahwa para pembaca percaya ada Allah dengan kekuasaan-Nya. Di salah satu tayangan televisi, muncul seorang kiai dengan nasihat sangat bijak, kurang-lebih begini: “Jangan minta kepada Ponari, Ponari itu makhluk. Jangan minta kepada batu, batu itu makhluk. Jangan berlaku syirik sehingga menjadi manusia musyrik. Mintalah Khaliq, Allah Swt….”

Sangat pendek tapi cespleng. Media massa sangat mengerti kecerdasan masyarakat, sehingga cukup pendek saja. Setiap yang mendengarkan fatwa itu meneruskan sendiri dalam hati dengan logikanya: “Jangan minta kesembuhan kepada dokter, dokter itu makhluk. Jangan minta kepada pil dan obat-obatan, pil dan obat-obatan itu makhluk. Jangan berlaku syirik, sehingga menjadi manusia musyrik.”

Ya Allah ya Rabbi ya Karim, wahai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Kalau Nabi Musa pegang tongkat, bersama pasukannya dikejar tentara Firaun, mendapat perintah dari Allah, “Pukulkan tongkatmu ke air laut!” Lantas laut terbelah, pasukan memasuki belahannya, kemudian Firaun dan tentaranya mengejar ke belahan itu, namun tenggelam karena air menutup kembali, mohon dengan sangat jangan simpulkan bahwa yang dipegang Musa itu “tongkat sakti”, sehingga Nabi Musa juga “Maha Dukun” yang sakti.

Mohon dengan sangat, jangan rumuskan bahwa tongkat Nabi Musa mampu membelah laut, mampu menerbitkan mata air dari batu kering, meskipun insya Allah bisa bikin pecah kepala kita. Apalagi lantas dengan metodologi ilmiah tertentu, para pakar meneliti tongkat itu mengandung zat dan energi apa sehingga air samudra terbelah olehnya. Kalau besok paginya Anda minta kepada Nabi Musa untuk membelah air laut lagi, percayalah air laut tak akan terbelah. Sebab, yang membuat laut terbelah bukanlah Musa atau tongkatnya, melainkan perintah atau perkenan Allah.

Lha Allah ini pemegang saham dan the only resources dari seluruh “alam semesta ini dengan segala ketentuan hukum dan perilakunya”. Hak absolut Allah untuk menyuruh orang membelah laut dengan tongkat atau dengan meludahinya. Kalau Musa pukulkan tongkat lagi ke laut tanpa perintah-Nya, dijamin tak terjadi apa-apa. Atau besoknya Tuhan suruh Musa “Berteriaklah keras-keras!”, lantas tiba-tiba laut terbelah lagi ditambah gunung ambruk dan air sungai membalik arah arus airnya, itu sepenuhnya terserah-serah Tuhan.

Makhluk, juga dokter atau dukun, batasnya adalah mengobati atau menjadi sarana proses menuju kesembuhan. Tapi pengambil keputusan untuk sembuh atau hak dan kuasa untuk menyembuhkan ada pada Allah. Terserah Dia juga mau bikin sembuh orang sakit pakai cara bagaimana dan alat apa. Bisa tongkat, bisa batu, bisa air, bisa karena ditempeleng, bisa dengan apa pun saja semau-mau Tuhan. Yang diperintah oleh Tuhan untuk menjadi sarana penyembuhan terserah Dia juga. Mau kiai, pendeta, pastor, rabi, tukang sol sepatu, Ponijo, Rasul, Nabi, Markesot, atau siapa pun dan apa pun saja. Kalau Anda dan saya tidak setuju, Tuhan “tidak patheken” juga. Dia Maha Pemilik Saham segala sesuatu dalam kehidupan, Dia berhak ambil keputusan apa saja.

Kalau seorang suami pergi lama tugas ke kota yang jauh, sehingga bawa celana dalam istrinya, mohon jangan simpulkan bahwa dia penggemar celana dalam, kemudian Anda coba rebut celana dalam itu untuk Anda selidiki, bahwa dia mengandung zat-zat dan bebauan apa, sehingga seorang tokoh besar membawa-bawanya ke mana pun pergi. Kalau pas di kamar hotel sendirian suami itu mencium-ciumi celana dalam, mohon jangan dikonklusikan bahwa ternyata ia punya penyakit jiwa dan harus dibawa ke psikiater. Ya Allah ya Rabbi ya Karim, yang diciumi oleh suami itu bukan celana dalam, melainkan cintanya kepada sang istri dan komitmen kesetiaan di antara mereka.

Wahai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, kalau saudara-saudaramu naik haji dan berebut mencium Hajar Aswad, itu bukan karena mereka stone-mania atau ngefans sama batu. Mereka sedang meneguhkan kesadaran bahwa mereka sangat butuh Allah dalam hidupnya, maka mereka mengukuhkan cinta kepada makhluk yang paling dicintai Allah, yakni Rasulullah Muhammad Saw. Dan karena dulu Muhammad juga mencium batu hitam itu, padahal jelas beliau tidak punya hobi makan batu, maka mereka menyatakan di hadapan Allah cinta mereka kepada Muhammad. Mudah-mudahan dengan itu mereka kecipratan cinta Allah kepada Muhammad, sehingga Allah memperlakukannya sebagai bagian dari yang paling Ia cintai.

Kabarnya Nabi Musa ketika memimpin pasukan kejaran Firaun itu mendadak sakit perut di tengah lari-lari. Musa mengeluh kepada Allah, dan Allah memerintahkan agar Musa naik bukit ambil daun dari sebatang pohon untuk menyembuhkan sakit perutnya. Musa naik dan, sebelum menyentuh daun, perutnya sudah sembuh. Tolong jangan ambil konklusi “Itu daun mujarab banget, belum disentuh, perut udah sembuh”. Musa balik ke pasukannya, mendadak sakit perut lagi. Ia langsung naik ke bukit, tapi sesudah makan sekian lembar daun perutnya tak sembuh-sembuh juga. Musa protes kepada Allah. Dalam logika saya, Allah menjawab dengan penuh kegelian: “Hei, Sa. Emang siapa yang bilang bahwa daun bisa menyembuhkan perutmu? Meskipun daun itu mengandung unsur-unsur yang secara ilmiah memang rasional bisa menyembuhkan perutmu, Aku bisa bikin tetap tidak menyembuhkan. Tadi waktu sakit perut yang pertama kau mengeluh kepadaku, tapi pada yang kedua kau tak mengeluh dan langsung saja lari ke bukit ambil daun. Karena kamu salah cara berpikirmu. Salah pandangan ilmu dan cintamu kepada segala sesuatu. Kamu salah peradaban. Kamu pikir daun bisa menyembuhkan. Itu tergantung mau-Ku. Aku menyembuhkanmu bisa pakai daun, air putih, batu, lewat Gaza, Tursina, Jombang, atau mana pun semau-mau-Ku…. Berapa lama sebuah anugerah Kuberikan, itu rahasia-Ku, bisa sesaat, sebulan, setahun, terserah Aku.”

“Datanglah ke dokter, minta obat, sebagaimana ratusan juta orang telah melakukannya. Datanglah ke kiai, bawa air putih. Atau datanglah ke mana pun kepada siapa pun. Asalkan kau tak posisikan mereka semua pada maqam-Ku. Engkau berlaku musyrik atau tidak, terletak tidak pada pil dan dokternya, tongkat dan Musa, air dan kiai, atau batu dan siapa pun yang kutitipi batu sejenak. Letak syirik ialah pada pola pandangmu, pada cara berpikirmu. Jangan percaya kepada Ponari, Dukun, Ponari atau Kiai, tapi hormatilah mereka, karena siapa tahu mereka adalah hamba-hamba-Ku yang Kutitipi sarana untuk kesembuhanmu. Minumlah pil dokter dan air batu Ponari dengan kesadaran memohon kepada-Ku….”

Tiba-tiba aku dibentak oleh sebuah suara: “Ngurusi Ponari aja nggak becus! Mau sok-sok berlagak mengurusi NKRI!” Terperangah aku. Terpaksa kupotong di sini tulisanku ini, sebab aslinya panjang sekali. Kucari siapa berani-berani membentakku. Tak ada siapa-siapa. Tapi malam di Kendari menjelang aku tidur kelelahan usai bersalaman dengan ribuan undangan pengantin anakku, bentakan itu datang lagi: “He! Perhatikan itu para ahli kubur dari Jombang!” Ahli kubur? Aku tak ngerti.

“Kemarin pandangan-pandangan dan anggapan-anggapan dalam hidupmu dikubur habis oleh mutilasi-mutilasi dari tangan seorang yang tersisih secara sosial, yang menderita secara kejiwaan, yang terasing secara politik dan sejarah. Sekarang kalian sedang dikubur oleh sebongkah batu yang nenek itu menyebutnya Watu Gludug, yang dititipkan beberapa waktu kepada anak SLB yang kesepian dan menderita tatkala dipindahkan ke SD. Pelajarilah hari-hari besok dengan meluangkan waktu memperhatikan siapa saja dari tempat itu yang tingkat ketersisihan dan keteraniayaannya lebih dahsyat….” Mendadak ada suara lain yang membungkam suara itu: “Husysy! Shut up!” *

Sabtu, 10 Desember 2011

EL CLASICO TAK SEKEDAR PERTANDINGAN SEPAKBOLA

Klub Barcelona didirikan tahun 1899 oleh seorang kelahiran Swiss bernama Hans Gamper (yang sama seperti Anda, saya pun tidak kenal). Dia membentuk klub sepak bola yang berisi pemain-pemain dari Swiss, Inggris, dan Catalan (satu suku bangsa di Spanyol). Gamper mencetak 103 gol antara tahun 1901 sampai 1903 dan menjadi Presiden klub sampai kematiannya tahun 1930. Stadion Barcelona pertama dibangun tahun 1909 dengan kapasitas penonton 6000 orang. Pertama kali Barcelona menjadi juara liga spanyol adalah tahun 1929, hanya 1 tahun sebelum kematian Gamper. Pada waktu itu, Barcelona sudah menjadi tim yang disegani dan sudah bisa merekrut pemain-pemain asing seperti Hector Scarone (Uruguay). Akan tetapi pemain yang mungkin “paling” terkenal pada zaman ini adalah sang kiper, Ricardo Zamora. Zamora terkenal karena 2 alasan. Pertama, nama dia diabadikan sampai sekarang sebagai nama piala penghargaan untuk kiper terbaik di liga spanyol setiap tahunnya. Kedua, dia adalah pemain pertama yang menapaki jalan transfer yang paling berbahaya di spanyol: Pindah dari Barcelona ke Real Madrid!

Permusuhan antara Barcelona dan Real Madrid bermula pada masa Franco. Siapa Franco ini? Dia adalah seorang Jenderal yang menjadi penguasa diktator di Spanyol pada tahun 1930-an. Barcelona, sampai sekarang, adalah “ibukota” dari Provinsi Catalonia, yang sebagian besar penduduknya adalah dari suku bangsa Catalan dan Basque. Sejak dulu, orang-orang catalonia ini menganggap diri mereka bukan bagian dari Spanyol, dan merupakan bangsa yang berada di bawah “penjajahan” Spanyol.



Franco melarang penggunaan bendera dan bahasa daerah Catalan. FC Barcelona kemudian menjadi satu-satunya tempat dimana sekumpulan besar orang dapat berkumpul dan berbicara dalam bahasa daerah mereka. Warna biru dan merah marun Barcelona menjadi pengganti yang mudah dipahami dari warna merah dan kuning (bendera) Catalonia.

Franco kemudian bertindak lebih jauh. Josep Suñol, Presiden Barcelona waktu itu, dibunuh oleh pihak militer pada tahun 1936, dan sebuah bom dijatuhkan di FC Barcelona Social Club pada tahun 1938. Di lapangan sepakbola, titik nadir permusuhan ini terjadi pada tahun 1941 ketika para pemain Barcelona “diinstruksikan” (dibawah ancaman militer) untuk kalah dari Real Madrid. Barcelona kalah dan gawang mereka kemasukan 11 gol dari Real Madrid. Sebagai bentuk protes, Barcelona bermain serius dalam 1 serangan dan mencetak 1 gol. Skor akhir 11-1, dan 1 gol itu membuat Franco kesal. Kiper Barcelona kemudian dijatuhi tuduhan “pengaturan pertandingan” dan dilarang untuk bermain sepakbola lagi seumur hidupnya.

Sejak saat itu FC Barcelona menjadi semacam klub “anti-franco” dan menjadi simbol perlawanan Catalonia terhadap Franco, dan secara umum, terhadap Spanyol. Ada juga klub-klub lain di Catalonia seperti Athletic Bilbao dan Espanyol. Athletic Bilbao sampai saat ini tetap pada idealismenya untuk hanya merekrut pemain-pemain asli Basque, tetapi dari segi prestasi tidak sementereng Barcelona. Demikian juga dengan Espanyol. Sementara yang dijadikan simbol musuh, tentu saja, adalah klub kesayangan Franco yang bermarkas di ibukota Spanyol, FC Real Madrid.

Sebagai sebuah simbol perlawanan, kultur dan karakter Barcelona kemudian terbentuk dengan sendirinya. Siapapun pelatihnya, dan gaya apapun yang dipakai, karakternya hanya satu: Menyerang!. Sebagai penyerang, Barcelona bermaksud untuk mendobrak dominasi Real Madrid (dan bagi orang Catalonia, mendobrak dominasi Spanyol). Untuk itulah Barcelona pantang bermain bertahan, karena itu adalah simbol ketakutan. Kalah atau menang adalah hal biasa. Tapi keberanian memegang karakter, itulah yang menjadi simbol perlawanan.

Pada tahun 50-an dan 60-an, Barca memang tertutup oleh kejayaan Real Madrid yang waktu itu diperkuat Ferenc Puskas, Di Stefano, dsb. Sebagai anak emas Franco sejak tahun 1930-an, Real Madrid memang selalu memiliki sumber dana besar untuk belanja pemain. Barcelona sendiri, pada 2 dasawarsa tersebut hanya bisa memenangi 4 kali liga spanyol, 2 kali piala raja, dan satu kali piala Inter City Fair (yang kemudian menjadi UEFA Cup).


Rivalitas Sampai Saat ini



Pada tahun 1973, seorang pemain Belanda yang kelak menjadi salah satu legenda Barcelona, Johan Cruyff, bergabung dari Ajax. Dalam pernyataan persnya ketika diperkenalkan, Cruyff menyatakan bahwa ia lebih memilih Barcelona dibanding Real Madrid karena ia tidak akan mau bermain di sebuah klub yang diasosiasikan dengan Franco. Bersama kompatriotnya, Johan Neeskens, mereka langsung membawa Barcelona memenangi gelar liga spanyol (setelah sebelumnya 14 tahun puasa gelar), dan dalam prosesnya tahun itu sempat mengalahkan Real Madrid di kandang Madrid sendiri dengan skor 5-0 (!).

Pada tahun itu Johan Cruyff dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik Eropa, dan memberi nama anaknya dengan nama khas Catalan, yaitu Jordi. Statusnya sebagai legenda menjadi abadi. Jordi Cruyff sendiri pada akhirnya tidak pernah bisa sebesar ayahnya. Karir sepakbolanya lebih banyak dihabiskan di klub-klub medioker, meski sempat beberapa tahun memperkuat Manchester United.

Selanjutnya, permusuhan itu terus ada, meskipun tidak sesengit pada tahun-tahun awalnya, sampai sekarang. Bisa dibilang, rivalitas saat ini sudah lebih sportif dan berjalan dengan lebih “sehat”. Tapi permusuhan yang sejak dulu telah begitu mengakar menjadikan duel diantara keduanya selalu menjanjikan sesuatu yang spesial. Inilah mengapa duel antara Barcelona dengan Real Madrid yang terjadi setidaknya 2 kali setiap tahunnya (di liga Spanyol) disebut dengan el classico, karena memang menyajikan satu duel klasik dengan sejarah panjang terbentang dibelakangnya.



Meski berulang setiap tahun, akan tetapi saking monumentalnya duel ini membuat Johan Cruyff dan Bobby Robson ketika menjadi pelatih Barcelona pada era akhir 1980-an sampai akhir 1990-an sampai mengibaratkan el classico sebagai sebuah “perang”, bukan sekedar pertandingan sepak bola. Baik pelatih Real Madrid maupun pelatih Barcelona ketika menghadapi el classico akan merasa seperti membawa sepasukan serdadu perang, bukan sebuah kesebelasan sepak bola, karena begitu besarnya kehormatan yang dipertaruhkan. Demikian juga pertaruhan bagi pelatih, karena ketika dia diangkat sebagai pelatih seolah sudah ada beban yang diberikan oleh klub: Anda boleh kalah dari siapa saja di liga ini, tapi JANGAN sampai kalah dari Real Madrid!

Meski begitu di dalam lapangan, “peperangan” ini sepanjang sejarahnya selalu berlangsung dalam sportifitas yang tinggi, karena sportifitas pun merupakan satu bentuk kehormatan yang harus dijaga. Ini soal nama baik.

Transfer pemain adalah salah satu bentuk perang di luar lapangan. Dalam hal ini, perpindahan pemain dari Barcelona ke Real Madrid (maupun sebaliknya) akan dianggap sebagai sebuah bentuk pengkhianatan.



Luis Figo mungkin adalah salah seorang yang paling mengerti mengenai hal ini. Direkrut oleh Barcelona pada tahun 1996, pemain Portugal yang kala itu “bukan siapa-siapa” tersebut kemudian menemui masa-masa jayanya. Barcelona memberinya peranan signifikan sebagai sayap kanan tim, dan bersama Rivaldo membawa Barcelona berjaya pada akhir tahun 1990an. Akan tetapi, pada tahun 2001, dunia tersentak ketika Figo menerima tawaran Real Madrid dengan iming-iming gaji dua kali lipat dan nilai transfer yang ketika itu menjadi rekor pembelian termahal seorang pemain sepak bola. Nilai itu melebihi batas klausul transfer Figo, sehingga Barcelona harus menerima tawaran tersebut berdasarkan aturan Bosman. Meski begitu, transfer itu tetap tidak akan terjadi seandainya Figo secara pribadi tidak menerima tawaran Real Madrid. Toh akhirnya Figo berkhianat.

Dalam duel el classico tahun berikutnya, ketika pertandingan dilangsungkan di Nou Camp (kandang Barcelona), Figo menerima sambutan monumental yang mungkin tidak akan dilupakannya seumur hidup. Seorang pendukung Barcelona di tengah-tengah pertandingan berhasil menerobos pagar petugas keamanan, sambil memakai bendera Barcelona sebagai jubah, kemudian berlari ke arah Figo membawa sebuah hadiah istimewa: sebuah kepala babi, lengkap dengan sedikit darah masih menetes dari lehernya. Ia kemudian melemparkan bendera Barcelona dan kepala babi itu ke arah Figo. Figo sendiri hanya terdiam menunduk beberapa saat, lalu berjalan menjauh. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu, karena ia tahu kepala babi itu adalah simbol keserakahan dan pengkhianatan.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Logo Baru Gerakan Hak Asasi Manusia Internasional

Bersama-sama Membuat Logo Human Rights, pengembangan logo gerakan hak asasi manusia (human rights) telah dilakukan melalui kontes internasional melalui situs humanrightslogo.net. Kurang lebih 15.000 karya  mengikuti lomba ini, termasuk beberapa awak arakanlebah.

Final pemilihan logo dilakukan pada tanggal 23 September lalu. Pemenangnya adalah logo stilasi telapak tangan dan burung merpati karya Predrag Stakic yang berasal dari Serbia. Logo itu  diberinya judul "Free as a man."

Menurutnya, logo ini terinspirasi dari dua simbol ketika membaca deklarasi universal tentang hak asasi manusia. Dari sana ia melihat dua aspek, tangan manusia dan burung sebagai lambang kebebasan. Ia lalu bereksplorasi untuk menemukan simbol yang baru. Tapi ia sendiri sadar, sekedar logo tidak akan mengubah apapun. Setidaknya, logo ini bisa menyatukan gerakan menegakkan hak asasi di manapun di muka bumi.

“In the preamble it says that human rights are the foundation for creating a free, just, and peaceful world in the future. I put that in the design using two universal symbols – a hand and a bird – to make something new.” The winner of the competition does not think that a single logo can change the world. “Not this one either. But a logo is a symbol around which people can rally, and people can change the world.” 
- Press release humanrightslogo.net
Kalau melihat daftar jurinya, pemenang kontes logo ini pasti bisa bangga. Politisi kelas dunia, para aktivis hak asasi, juga para desainer papan atas, dan pejabat dari berbagai negara menjadi juri yang akhirnya menentukan logo mana yang paling pantas. Coba tengok daftarnya di bawah ini.

Para aktivis perdamaian dan HAM:
  • Navanethem Pillay (South Africa) - UN High Commissioner for Human Rights,
  • Aung San Suu Kyi (Myanmar) - pemenang Nobel Perdamaian,  
  • Shirin Ebadi (Iran) - pemenang Nobel Perdamaian,
  • Muhammad Yunus (Bangladesh) - pemenang Nobel Perdamaian, 
  • Mikhail Gorbachev (Russia) - pemenang Nobel Perdamaian, 
  • Jimmy Carter (USA) - pemenang Nobel Perdamaian,
  • Angelina Acheng Atyam - aktivis hak anak, Uganda), 
  • Waris Dirie - supermodel dan aktivis hak perempuan Somalia, 
  • Roland Emmerich - Sutradara Hollywood dan produser asal Jerman,
  • Carolyn Gomes - aktivis HAM, Jamaica,
  • Juanes - bintang pop dan aktivis perdamaian, Colombia,
  • Somaly Mam - aktivis hak HAM, Cambodia,
  • Paikiasothy Saravanamuttu - aktivis HAM, Sri Lanka,
  • Jimmy Wales - pendiri Wikipedia, USA, 
Para desainer grafis papan atas dunia:
  • Ahmad Humeid (Jordan), 
  • Javier Mariscal (Spain), 
  • Erik Spiekermann (Germany) 
Para pejabat negara juga ikut terlibat, seperti menteri luar negeri asal Kanada, Bosnia Herzegovina, Chile, Jerman, Mauritius, Senegal, Singapura, dan Uruguay.

Layakkah karyanya?

Karya ini terpilih dari 10 finalis yang sudah divoting secara online sebelumnya. Dari tepatnya 15,396 karya yang masuk, dilakukan voting secara bertahap dan akhirnya menghasilkan 10 finalis tersebut. Berikut adalah 10 finalis yang masuk grand final pemilihan:

Ada satu karya dengan gagasan yang mirip, karya berjudul "My Right". Sewaktu pemilihan dengan voting online, karya ini mendapat perhatian besar. Tapi kalau membandingkan keduanya, antar yang menang dengan karya tersebut, secara artistik memang lebih menonjol "Free as A Man". Logo lainnya tampak rumit, memiliki kecenderungan etnis tertentu, dan beberapa lagi agak mirip dengan citra logo brand lain. Yang cukup unik, hampir semua karya didominasi warna biru.

Dari blog underconsideration.com, para komentator melihat logo pemenang ini memang lebih baik dalam hal eksekusi, tetapi lebih mirip belati atau bilah pisau daripada bulu burung atau jari tangan manusia. Kesan lembut pada bulu atau kelentikan jemari manusia memang tampak kurang menonjol. Sebuah kritik yang fair, begitu bukan?

Apapun itu, logo ini sudah resmi menjadi logo gerakan hak asasi manusia internasional. Jika membutuhkan artwork-nya, silakan unduh file aslinya di halaman ini: humanrightslogo.net/pages/press. Di sana sudah disediakan beragam format logo sesuai kebutuhan. Yang belum ada adalah manual penggunaan logo ini, apa yang boleh dan tidak boleh, bagaimana implementasinya pada beragam background media, dll. Kita tunggu saja.

Selasa, 27 September 2011

mirip banget ma kisah gw gan sori gw posting ulang gw seneng ceritanya

Kisah Inspiratif Setelah Dikhianati Tunangan 

Menyakitkan, itulah yang terjadi apabila orang yang kita sayangi, orang yang selama ini kita percaya telah berkhianat pada cinta kita. Terkadang orang yang mengajarkan arti cinta, hidup adalah orang yang telah mengkhianati kita.  Dalam hidup, kadang kita mencintai orang yg salah, kita terluka karenanya. Tapi karena kesalahan itu, kita semakin mengerti apakah arti cinta. Berikut adalah sebuah kisah tentang seseorang yang telah dikhianati oleh calon istrinya, tanpa merubah text asli yang saya ambil dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6931488 . Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi Anda yang merasa telah dikhianati oleh pasangan anda. Selamat membaca..

Ane nyesal.. dah gak percaya sama Nyokap ane kalo tunangan ane selingkuh gan..


Gan.. mungkin seandainya bunuh diri itu gak dosa, ane sudah telan nih baygon..



Ane dah 6 tahun pacaran sama cewek ane .. pas bulan september 2010 kemaren ane ditugaskan ama kantor ke kota T..
Pas tahun baru 2011 ane gak bisa pulang karena emang kondisi gak bisa tinggalin kantor ane.. jadi ini utk pertama kalinya ane gak tahun baruan sama tunangan ane selama kami pacaran..
pas tanggal 1 januari 2011 nyokap gue nelpon katanya tadi malam (pas malam tahun baru) ngeliat tunangan ane lagi jalan sama cowok lain pake gandengan tangan..
awalnya ane gak percaya , dan ane berpikir nyokap ane salah liat..
tp nyokap ane bilang gak mungkin salah liat soalnya waktu ngeliat jaraknya dekat banget ( nyokap ane di mobil paman ane waktu parkir, cewek ane turun dari mobil cowok selingkuhannya).

ane tetap cuek gan..tetap percaya ama cewek ane..apalagi setelah ane telpon, cewek ane berani sumpah demi tuhan klo dia gak macam2..
sabtu. 5 februari 2011 ane pulang ke kota ane, ane sengaja diam2 dengan harapan bikin kejutan sama cewe ane ( secara sudah 3 bulan lebih gak ketemu) .. dari bandara ane dijemput ama teman ane.. kami mampir tempat makan yg tempatnya di pinggir laut krn perut ane laper.. entah krn Tuhan sayang sama ane.. ane dengan mata kepala sendiri ngeliat cewek ane lagi gandengan tangan sama cowok lain di restaurant itu..
bagaikan tersambar petir, ane gak jadi turun dr mobil teman ane.. rasanya pengen ngedatangin dan ngegampar tuh pasangan laknat..
tp teman ane nenangin ane, trus ane sms tunangan ane :
ane : "kamu dimana yank?"
tunangan ane : "di jalan yank, gi sama mama. napa yank?"

ngeliat jawaban sms tunangan ane.. ane turun dr mobil trus ane datangin tunangan ane.. mereka kaget.. tunangan ane sampe gak bisa bicara kepergok sama ane krn dia pasti gak nyangka klo ane pulang kampung.. trus ane lepas cincin tunangan ane, trus ane kasih ke cowok selingkuhannya.. ane bilang ke cowok selingkuhannya : "tolong jaga dia baik2 ya, selamat"
ane pergi sambil ninggalin jam yg rencana ane kasih ke tunangan ane sebagai hadiah oleh2 ane..

sampai saat ini mantan tunangan ane(sekarang ane anggap mantan) nelpon terus minta balikan.. tp ane dah anggap dia mati dr hidup ane

ane,,..sudah nyesal banget sempat marah ke nyokap ane krn nuduh nyokap fitnah cewek ane..
ane pengen minta maaf ke nyokap malam ini juga..

maaf ya gan, klo curhat ane kepanjangan..ane gak tau harus ngengungkapan kesedihan hati ane ke mana



for update

sebelumnya ane ngucapin terimakasih buat agan2 yang udah ngasih masukan.. dan buat ane bisa ngejalanin semua walau berat..

Gan.. kita beruntung punya nyokap.. orang yang selalu ada disaat kita terpuruk adalah nyokap.. ane nyesal sudah berkata kasar sama nyokap ane..dan menuduh nyokap gak suka sama tunangan ane.. waktu ane minta maaf nyokap ane bilang :" nyokap selalu memaafkan dan mendoakan ane"

jujur gan.. ane gak munafik, ane masih cinta sama dia.. tp ane harus pake logika.. untuk apa ane berikan hidup ane utk orang yang sudah mengkhianati cinta dan kepercayaan ane...

Tadi sore ane ketemuan sama mantan ane (krn dari tadi pagi dia dirumah..nangis2 minta maaf, ane gak tega ngeliat cewek nangis)
dia..minta maaf dan minta balik.. sambil bawa cincin tunangan kami dan minta suapaya ane mau pake lagi.. ane bilang ke dia, klo ane mau terima tuh cincin asalkan mantan ane ntar malam mau ketemuan sama ane tapi datangx sama cowok selingkuhannya..
dia bilang dia dah mutuskan pilih ane, dan gak mau ketemu tuh cowok lagi ( cowok itu teman kerjanya, ane tau dari sahabat cewek ane barusan).. ane tetap kuekuh klo mau ane terima tuh cincin harus seperti itu..

Akhirnya tadi malam (jam.21.00) kami ketemuan bertiga...
mantan ane datang duluan, trus ane datang.. dia masih panggil ane sayank,.,sedangkan ane dah manggil nama sama dia.. selama 30 menit..tuh cowok selingkuhannya datang.. (jujur gan..perasaan pengen nonjok masih ada.. tp ane tetap selalu istigfar dalam hati)

mantan ane ngeluarin cincin dan minta ane pake lagi..tuh cowok juga minta maaf ke ane dan minta ane pake lagi..
Subhanallah..ane diberikan kekuatan Allah utk melakukan hal yg luar biasa.. ane diberikan keihklasan utk ngasih ke 2 kalinya cincin itu ke cowok selingkuhan cewek ane..
dan ane bilang ke mantan ane :
"Win (nama mantan ane Winda) .. maaf, aku gak bisa pake lagi ini cincin.. aku dah ikhlas kamu lanjut sama dia.." cuma satu yg aku minta, kamu minta maaf sama ortuku.. dan aku juga akan minta maaf sama ortumu krn kita gak mungkin lagi.." krn gimana pun mereka sdh aku anggap orangtuaku.. mantan ane nangis sejadi jadinya sambil meluk ane...

trus ane ngomong ke cowok selingkuhannya ( cowoknya cuma diam aja tunduk terus) :
"mas, tolong jagain winda ya.. jadiin dia yg terakhir.. jangan jadiin dia karma buat aku ya mas..aku mohon..jaga dia baik2"

habis ngomong gitu ane pergi (tentunya ke kasir dulu bayar pesanan makan.. :-) ) ninggalin mereka berdua.. HP ane matein semua..

Subhanallah..ane bisa benar2 ikhlas hadapin semua.. thanx buat agan2..setidaknya ane bisa ngecurahkan perasaan hati ane yg hancur..

"

For update lagi :

sebelumnya ane ucapkan terimakasih buat agan2 atas saran dan komentnya... yg buat ane jadi kuat dan bisa survive jalani semua..

buat agan2 yg ortunya masih ada (klo ane tinggal nyokap gan) .. agan adalah orang yg paling beruntung di dunia.. krn punya orang yg paling mulia di dunia yg slalu ada utk agan..

teman ane banyak yg tanya kenapa ane gak gampar tuh cowok.. dan kenapa ane kasih tuh cincin??

-. bagi ane dengan ane menolak pake cincin itu lagi dan memberikan ke cowok selingkuhan mantan ane..itu merupakan tamparan yg lebih keras buat mereka.. (menampar tdk selamanya dengan kekerasan)
-. ane mau tunjukin ke mantan ane klo harga diri ane lebih bernilai dr harga cincin itu..

gan.. besok ane sudah balik ke kota ane kerja..sebenarnya cuti ane sampai jumat,,..ane bukan menghindar tp ane butuh kegiatan utk melupakan kejadian ini..jujur kadang rasanya masih sakit banget..tp ane harus bisa.. dan kaskus bisa buat ane tetap tersenyum ( thanx agan2 semua)

mantan ane tetap minta balik.. tp bagi ane 6 tahun ane rasa cukup utk meyakinkan dia bahwa siapa cinta nya.. ternyata ane bukan satu2 nya cinta dia..dan ane rasa ane gak punya alasan utk nerima dia kembali.. apalgi dia sudah berani bersumpah demi tuhan utk menutupi kesalahannya..

satu hal..ane bisa kuat krn dua cinta :
1. Cinta Allah kepada ane.. krn rasax klo bukan krn kekuasaanya gak mungkin ane bisa sekuat ini..dan gak mungkin rasanya ane bisa ngeliat langsung kebusukan mantan ane
2. Cinta nyokap kepada ane.. nyokap yg nguatkan ane.. nyokap yg bisa bikin ane merasa tenang..


Selasa, 16 Agustus 2011

ASAL USUL NAMA INDONESIA


     
Pada zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. "Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi (Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)" kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.

      Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air kita memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

      Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini kurang populer. Bagi orang Bandung, Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.

      Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang kita kenal sebagai Dr. Setiabudi (beliau adalah cucu dari adik Multatuli), memopulerkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

      Namun perlu dicatat bahwa pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian, nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Kita tentu pernah mendengar Sumpah Palapa dari Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat). Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

      Sampai hari ini istilah nusantara tetap kita pakai untuk menyebutkan wilayah tanah air kita dari Sabang sampai Merauke. Tetapi nama resmi bangsa dan negara kita adalah Indonesia. Kini akan kita telusuri dari mana gerangan nama yang sukar bagi lidah Melayu ini muncul. 

Nama Indonesia

      Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA. Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: ... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

      Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!

     Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Makna politis

      Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan! Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu. Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya, "Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya." 

      Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa kita pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini kita sebut Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; DPR zaman Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda keras kepala sehingga mosi ini ditolak mentah-mentah.
Maka kehendak Allah pun berlaku. Dengan jatuhnya tanah air kita ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda" untuk selama-lamanya. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, lahirlah Republik Indonesia.
Dirgahayu Indonesiaku!***
Penulis, Direktur Pendidikan "Ganesha Operation"
Sumber: Pikiran Rakyat, 16 Agustus 2004

Minggu, 14 Agustus 2011

PENGHARGAAN oh PENGHARGAAN PRAMUKA


 
50 tahun yang lalu para pengurus organisasi kepanduan saling bermusyawarah untuk merembukkan asa kepanduan nasional
50 tahun lalu semua pengurus organisasi kepanduan nasional saling bahu membahu untuk menyatukan tunas bangsa
50 tahun yang lalu semua  etos berbuat dan lantang bersuara untuk membina anak muda generasi bangsa.
Semua tidak kenal penghargaan, semua tidak peduli penghargaan, semuat tidak pandang penghargaan walau sebenarnya mereka sangat layak mendapatkannya.
Saat ini Gerakan Pramuka telah memperkenalkan tanda penghargaan.
Pancawarsa, Dharma Bakti, Melati, Tunas Kencana.
Inilah yang menjadi salah satu ikon tahunan yang dinanti-nanti setiap tahunnya pada puncak peringatan hari pramuka,
Bukan tanda penghargaannya yang jadi masalah, tetapi :
-          Siapa yang mendapatkannya ?
-          Mengapa dia mendapatkannya ?
-          Dengan Cara apa dia mendapatkannya ?
Beberapa pertanyaan yang hanya pengurus kwartir  yg bisa menjawab pertanyaan ini ?
Sedih sebenarnya, menangis sebenarnya, kalau benar-benar ingin membahas ini.
Pahit , kecewa, marah kalau kita memahaminya.
Gubernur, Bupati, Mentri, dan Para pejabat lainnya yang  baru memangku jabatan di pemerintahan, yang baru menyumbangkan tenaga dan financial itupun bukan uang dari kantongnya sendiri tetapi dari kantong rakyat,  selalu mendapatkan bintang penghargaan yang sangat tinggi.
Tetapi seorang Pembina gugus depan yang langsung terjun menciptakan kader dilapangan dengan mengorbankan tenaga dan financial dari kantong pribadi bahkan dengan mengurangi jatah keuangan rumah tangganya serta membina sampai dengan puluhan tahun belum tentu mengenal Pancawarsa.
Bagaimana sebenarnya tanda penghargaan di organisasi ini ?,
atau bagaimana sebenarnya pengurus kwartir menganugrahkan tanda penghargaan ini ?
atau untuk mendapatkan tanda penghargaan ini apa yang harus dilakukan untuk pengurus kwartir ?
menuju Hari Pramuka adalah hari tersibuk pengurus kwartir untuk mengurus tanda penghargaan,
ada apa sebenarnya dengan tanda penghargaan ?
Apakah ini yang dilakukan pengurus kepanduan 50 tahun yang lalu ?