- 80 % Kualitas pramuka disumatera utara dalam kategori yang sangat memprihatinkan hal ini dikarenakan kualitas pembina yang tidak mumpuni.
- Hanya Beberapa kwartir Cabang saja yang mendapat perhatian penuh dari daerah dan biasanya itu Kwartir Cabang terdekat dari ibu kota propinsi
- Kepengurusan di Kwartir Cabang yang kebanyakan tidak kolektif dan hanya itu-itu saja tanpa adanya perhatian dari kwarda menangani masalah itu, sehingga seakan-akan Pramuka di tingkat cabang hanya milik segelintir orang saja.
- Hampir 90% pola dan mekanisme pembinaan peserta didik di Kwartir Cabang tidak terkonsep dan tidak terarah malah banyak yang tidak memiliki konsep nyata dan sekedar hanya menjadi pengurus.
- Banyak pengurus yang hanya sibuk menjadi pengurus hanya pada saat akan mengikuti kegiatan baik itu di event daerah maupun Nasional.
- 90 % Gugus Depan di Sumatera Utara tidak mendapat perhatian dari Kwartir Cabang dan Kwartir Rantingnya dan biasanya yang mendapat perhatian adalah Gugus Depan yang pembinanya duduk dalam kepengurusan di tingkat ranting ataupun cabang.
- Rekrutmen pengurus Kwartir yang sangat tidak Baik dan jauh dibawah standar kepengurusan sebuah organisasi yang selayaknya.
- Sistem organisasi dan administrasi di tingkat Kwartir Cabang yang sangat memprihatinkan.
Senin, 14 Maret 2011
(PR) MUSDA
Gerakan Pramuka Sumatera Utara pada tanggal 15-16 Maret 2011 hanya akan menjadi ajang pergantian pengurus ketika tidak diikuti oleh tindakan nyata dan pemikiran yang baru untuk mengembangkan Gerakan Pramuka sumatera Utara. Masalah Kualitas kepramukaan adalah unsur dasar yang harus digenjot pesat, menuju kualitas yang lebih baik. Masalah kualitas kepramukaan di sumatera utara masalah mendasarnya ada pada kepengurusan di tingkatan Kwartir Cabang yang sangat amburadul. 80% persen kepengurusan Kwartir Cabang sangat tidak profesional, dan hanya menjalankan roda organisasi dengan sekenanya saja. Hal ini sebenarnya sudah sangat lama terjadi dan terkesan ada proses pembiaran di kalangan pengurus Kwartir Daerah Sumatera Utara. Lemahnya kualitas kepengurusan tersebut tentu berimplikasi pada dinamika kepramukaan di seluruh Sumatara Utara. untuk intu kedepan , siapapun yang menjadi pengurus Kwartir Daerah Sumatera Utara harus intens untuk memperhatikan hal tersebut. Gerakan Pramuka Sumatera Utara harus di kelola dengan baik, dengan sistem organisatoris yang lebih mantap dan tidak asal berjalan saja. berikut ini adalah fakta dilapangan yang tidak bisa ditutupi lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)